GEMPA M 7.5 SR GUNCANG MALUKU, GUBERNUR MALUKU PERINTAHKAN LAKUKAN TANGGAP DARURAT
Ambon,MarinyoNews.Com,- Menindaklanjuti Arahan Gubernur Maluku Murad Ismail, terkait Gempa Bumi yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, sekitar pukul 02.47 WIB. Maka Pemerintah Provinsi Maluku menggelar Rapat Tanggap Darurat yang bertempat di ruang Rapat Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku Pontih, pada Selasa (10/1/2022). Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten II Setda Maluku Meikyal Pontoh, yang dihadiri oleh Pimpinan OPD terkait lingkup Pemerintah Provinsi Maluku yakni, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi dan Informatika.
Pontoh dalam keterangannya menyampaikan Rapat Darurat yang dilaksanakan ini sesuai dengan Instruksi Gubernur Maluku Murad Ismail, setelah mendengar bencana yang terjadi di beberapa kabupaten kota di Provinsi Maluku. “Berdasarkan informasi dari Kepala BPBD Provinsi Maluku ada 2 Kabupaten yang sangat dirugikan akibat gempa subuh tadi. Y,akni Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, dan mungkin nanti akan ada penambahan lagi.” Ujar Asisten II Setda Maluku.
Meikyal menjelaskan, dalam rapat awal ini, sistem penanganan tanggap darurat ini akan sangat terkoordinir apabila melalui satu pintu. “BPBD akan mengkoordinir dalam bentuk laporan data dan informasi, dan secara terknis BPBD telah mengatur dan menetapkan strategi apa yang ditetapkan. Agar masyarakat segera mendapatkan bantuan sampai pada tahap rehabilitasi dan rekonsiliasi, karena sudah dicatat pada perbaikan baik fasilitas umum dan perumahan.” Tambahnya. Di tempat yang sama Kepala BPBD Maluku Ismail Usemahu, mengatakan data akan terus diupdate sampai beberapa hari kedepan. Sehingga bisa mendapatkan data nyata korban gempa bumi
“Untuk hari ini akan disalurkan bantuan beras sebanyak 4 ton, di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, yang mana masing-masing mendapatkan 2 ton.Pada KKT, kami akan berkoordinasi dengan Bulog yang ada di sana agar bisa disalurkan ke BPBD KKT yang selanjutnya akan disalurkan ke komunitas bencana. Sementara untuk MBD dikarenakan tidak ada Gudang Bulog di sana, maka bantuan akan dikirim secepatnya dengan Kapal Sabuk Nusantara 71 pukul 16.00 AKAL." Ungkap Usemahu. Di samping itu, Usemahu mengatakan nantinya juga akan diberikan bantuan logistik berupa tikar, selimut, tenda gulung, perlengkapan keluarga, perlengkapan anak dan obat-obatan.
“Saya berharap teman-teman di Kabupaten/Kota bisa secepatnya turun ke kecamatan dan desa-desa yang dilanda bencana. Dan secepatnya bisa melaporkan ke BPBD, agar bisa mendapatkan data secara keseluruhan.Saat ini kami juga akan menyiapkan Surat Pernyataan Telah Terjadi Bencana, SK Penetapan Status Tanggap Darurat, dan SK Penanganan Bencana Darurat. Dimana administrasi ini sangat mendukung dalam Penanganan Kedaruratan Bencana.” Harapnya. Untuk diketahui gempa dengan magnitudo 7,9 , berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 7,5 SR. Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 130 km, terletak pada koordinat 7,37 Lintang Selatan - 130.23 Bujur Timur , yang berada 136 km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat.
Berdasarkan laporan Kejadian Bencana dari BPBD Maluku, disampaikan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Dilaporkan juga dalam laporan itu terdapat Kerusakan pada Permukiman dan Sarana Prasarana Umum serta Ibadah pada beberapa kecamatan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, dimana untuk Permukiman terdapat 4 unit Rusak Ringan, 103 unit Rusak Ringan, dan 17 Rusak Berat, sementara untuk Kerusakan Sarpras Umum dan Sarpras Ibadah ada 5 unit yang mengalami Rusak Berat.
“Upaya mitigas pasca terjadinya Gempa Bumi, yakni meningkatkan Sosialisasi kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi lokasinya, untuk lebih mengenal dan memahami potensi bencana gempa bumi, serta membuat rambu-rambu pemulihan Gempa Bumi serta menentukan Titik Kumpul bencana.” Tegas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Ismail Usemahu dalam Laporannya. MN-02))
Belum Ada Komentar