MALAWAT : KAPAL PELNI-PENERBANGAN PERINTIS DIPERJUANGKAN MASUK WILAYAH MALUKU
Ambon,MarinyoNews.Com,-Dari Forum OPD dan kerja teknis Dinas perhubungan Propinsi Maluku yang berlangsung selama tiga hari di The City Hotel. Dan berakhir hari ini Jumat (24/93/22) ditutup oleh Kadis Perhubungan Muhammad Malawat. Dikatakan satu hal penting dari pertemuan itu membuka keterisolasi transportasi laut/udara kapal PELNI dan penerbangan perintis dimintakan untuk singgahi semua Kabupaten/Kota diselurih wilayah Maluku.
Seusai menutupan kegiatan Forum OPD dan Kerja Tenis, Kadis yang sangat akrab dengan wartawan itu menuturkan. Dinas Perhubungan Propinsi Maluku bersama Perhubungn se-Kabupaten/Kota dan instansi tetkait telah selesai bertemu membahas berbagai program yang akan dilaksanakan tahun depan. Sesuai kesepakatan bersama salah satu program yang kita akan perjuangkan yakni kapal Pelni. Diminta untuk dapat melayari semua kabupaten/kota yang memiliki pelabuhan, sedangkan untuk Langgur tidak bisa sebab belum miliki pelabuhan.
Kebijakan ini kami sepakati dikarenakan, masyarakat Maluku sangat membutuhkan transportasi laut sebagai ujung tombak perekonomian. Selain itu juga akan upayakan penerbangan perintis yang diawali dari Banda sebagai homnya. Dengan dioptimalkan untuk Pulau Seram, Maluku Tenggah, Maluku Barat Daya, Kabupaten Tanimbar. Sembari dicontohkan menyangkut penerbangsn dari Ambon ke Banda ke Amahai ke Wahai dan Kufar.
Disebutkan untuk Pulau Seram itu sangat luas namun akses masuk sampai dengan hari ini masih sangat sedikit. Hanya ada pelabuhan di Hunimua menuju Waipirit dan sebaliknya. Ini sesuatu yang sangat tidak berimbang maka kita kedepan akan upaya penerbangan perintis lebih banyak masuku tuk beroperasi didaerah itu. Kemudian ditambah lagi pelni untuk Pulau Seram, sehingga mempermuda rentang kendali. Contohnya orang Bula seandainya ingin ke Jakarta tidak perlu lagi susah-susah untuk datang ke ke Ambon.
"Kami berusaha untuk membuka transportasi laut dan tingkatkan koniktifitas untuk madyarakat Maluku. Sembari tambahkan sesuai dengan nomenklatur hingga terjadinya otonomi daerah mama tetminal yang bertipe B harus dikembalikan ke Propinsi. Namun sampai sekarang ini belum satupun Kabupaten/Kota yang kembalikan. Hingga itu juga jadi pembahasan dalam pertemuan tetsebut srbab itu mesti diserahksn ke Propinsi.
Pengembalian itu lanjut Kadis mulai dari personil, sarana prasana dan dokumen harus diserahkan ke pemerintah propinsi. Dari hasil koordinasi tersebut, kota Ambon melalui kepala dinas Robby Sapulette menyatakan siap serahkan terminal tioe B dikota yaitu Ongkiong dan Passo. "Seandainya seluruh kabupayen/kota telah serahkan mska kita akan lihar ada keruskan dan lainnya, kami usulkan perbaikan melalui dana Dak atau lainnya buat lakukan renovasi.
(MN-02)
Belum Ada Komentar