SEKTOR PERTANIAN JADI PRIMADONA MI TEMUI INVESTOR PT SSA BERINVESTASI DI MALUKU
JAKARTA MARINYONEWS.COM,-Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs Murad Ismail MI) terus berikan perhatian untuk membangun Maluku dari seluruh bidang. Setelah berhasil ajak investor Korea Selatan lirik bidang Pariwisata dan lainnya, kini (MI) kembali melakukan pertemuan dengan para investor lain. Untuk menanamkan modalnya didaerah yang mana kini bidang pertanian yang jadi primadinanya
Kali ini orang pertama didaerah Maluku lakukan pertemuan dengan manajemen PT Santos Agro Abadi (SAA), salah satu investor nasional di bidang pertanian. Pertemuan di Jakarta, pada Selasa (7/6/2022) untuk memantapkan rencana investasi sekaligus komitmen para pihak untuk membangun Maluku khusunya sektor pertanian. Ini semua berawal setelah, PT SAA telah memulai investasi perkebunan Tebu di Kabupaten Seram Bagian Timur Propinsi Maluku yang mana MI sebagai Gubernurnya.
Hingga delegasi Pemerintah Provinsi Maluku dipimpin langsung oleh Gubernur Maluku yang didampingi Ketua TGPP, Hady Basalamah, Kepala Dinas Pertanian Ilham Tauda, Kepala Bappeda Anthon Lailossa, Kepala Dinas PMD PTSP, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lutfi Rumbia,, Kepala Dinas PUPR Muhamad Marasabessy dan Direktur Maluku Energi Abadi. Sedangkan manajemen PT SAA dipimpin langsung owner PT SAA Soedomo Mergonoto. Diketahui, forum ini merupakan tindaklanjut rencana investasi yang telah dituangkan dalam Letter of Intent antara PT SAA dengan Pemerintah Provinsi Maluku dalam even Maluku Baileo Exhibition di Makasar pada (05/02/22).
Hingga sekaligus kini realisasi komitmen manajemen PT SAA dalam pertemuan bersama yang digagas oleh Dinas Pertanian Provinsi Maluku Bersama Tim Gubernur Percepatan Pembangunan Maluku (TGPP) pada (17/03/22). Gubernur pada pertemuan itu menjelaskan, potensi sumberdaya pertanian Maluk sangat menjanjikan. Dikatakan luas daratan hanya 6,7 persen dari total 712,479.65 Km 2 luas wilayah Provinsi Maluku, namun memiliki potensi yang besar.
"Saya mengajak PT SAA agar bukan saja berinvestasi pada level budidaya tanaman, tapi juga dalam pengolahan dan pemasaran hasil serta sektor unggulan lainnya di Maluku seperti perikanan,"kata Gubernur. Kembali soal Pertanian, Mantan Kakor Brimob Polri mencontohkan, pengolahan Kelapa pada pengolahan limbah tempurung dan sabut yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Begitu juga dengan pemasaran Produk Jagung dan Kedelai yang akan dikembangkan Maluku yakni jagung Jagung 11.500 ha dan Kedelai 5.000 ha.
Ada lagi pengembangan perikanan tuna dan budidaya perikanan, lebih lanjut Gubernur juga memberikan apresiasi dan dukungan pada PT SSA untuk bernvestasi di Maluku."Investasi sangat dibutuhkan oleh daerah Maluku, guna percepatan pembangunan menunjang pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya bergantung pada sumberdana pemerintah. Karena dengan masuknya Investasi akan terjadi peningkatan produksi, terciptanya lapangan kerja serta dapat mengentaskan kemiskinan di Maluku,"jelas Gubernur.
Disebutkan Pemerintah Provinsi Maluku, akan mendukung proses investasi pihak PT SAA sesuai kewenangan yang dimiliki. Investasi akan dilakukan pada Lahan yang telah diberikan Izin lokasi sejak tahun 2018 untuk pengembangan Tebu di Kabupaten Seram Bagian Timur yaitu di Kecamatan Bula, Bula Barat dan Teluk Waru seluas 22.103 Ha dengan nilai investasi Rp 500 Milyar. Manajemen PT SAA dalam pertemuan menyatakan komitmennya untuk segera mengurus semua proses perijinan yang dibutuhkan.
Sebagai legitimasi usaha sesuai kewenangan dan peraturan yang berlaku (UU No. 11 tahun 2020) melalui OSS (online single submission) pada PTSP Povinsi Maluku yang telah memiliki ISO 9001 dan 37001. "Kita akan melakukan diversifikasi komoditas yang saat ini fokus pada tebu yang telah diujicobakan selama 3 tahun dimana hasilnya sangat sesuai. Diusulkan pengalihan komoditas pada komoditas kelapa , jagung dan pala serta komoditas unggulan lainnya,"kata owner PT SAA, Soedomo Mergonoto.
Dia mengatakan, pihaknya mengembangkan industri dengan melibatkan tenaga kerja lokal sesuai kompetensi dan skill yang dibutuhkan Perusahaan. "Kita juga melakukan kerjasama dengan BUMN dan BUMD Provinsi Maluku ( Perumda Panca Karya dan PT Maluku Energi Abadi). Segera memulai proyek investasi ini setelah mendapatkan perijinan-perijinan yang dibutuhkan,"pungkasnya.(MN-02).
Belum Ada Komentar