Sinode III Keuskupan Amboina Jadi Wadah Evaluasi
Ambon, Marinyo News.com - Pemerintah Provinsi Maluku
menyambut gembira pelaksanaan Sinode III Keuskupan Amboina, sebagai wadah untuk
menampung aspirasi masyarakat, khususnya umat katolik, dalam rangka membangun
umat menggereja yang semakin berkualitas pada Keuskupan Amboina. Demikian
disampaikan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno saat menyampaikan sambutan
Gubernur Maluku pada pembukaan Sinode III Keuskupan Amboina yang berlangsung di
Gonzalo Veloso, Kopertis Karang Panjang Ambon Senin (9/09/2019)
Namun disisi lain negara dan gereja katolik diperhadapkan
dengan munculnya krisis moral yang berdampak langsung pada kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Oleh karena itu tokoh umat beragama di maluku termasuk Uskup,
Pastor, Frater, Suster dan seluruh perangkat gereja, dapat memberikan pembinaan
moral kepada seluruh umat katolik, sehingga dapat terhindar dari degradasi
moral yang dapat menganggu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sehubungan dengan Tema pelaksanaan Sinode III Keuskupan
Amboina yakni “Gereja Katolik Keuskupan Amboina membaharui dan menyucikan diri
dalam pelayanannya di maluku dan maluku demi mewujudkan dirinya sebagai gereja
mandiri,” Kata Wagub memiliki nilai
strategis dalam pembinaan teologis umat katolik di maluku, sehingga Sinode III
Keuskupan Amboina tahun 2019 dapat menjadi wadah evaluasi diri dalam pelayanan
reksa pastoral dan menyusun rekomendasi serta langkah-langkah strategis demi
perwujudan gereja yang mandiri di provinsi maluku dan maluku utara.
Sementara itu Uskup Diosos Amboina Mgr. P.C. Mandagi dalam
sambutannya mengungkapkan, Sinode dalam Gereja Katolik adalah suatu cara yang
ampuh untuk membuat Keuskupan Amboina menjadi gereja sejati. Dan Sinode Lanjut
Mandagi adalah sebuah cara, untuk menjadikan gereja yang sejati dan gereja yang
sejati adalah gereja yang diwarnai dengan persaudaraan.
“ itu gereja sejati, kalau gereja-gereja yang bakalai itu
gereja setan dan gereja sejati diwarnai dengan persaudaraan, diwarnai dengan
doa, devosi, adorasi, sakramen ekaristi dan sakramen lain ,” Ungkap Mandagi
Selain itu kata orang nomor satu di Keuskupan Amboina ini,
gereja yang sejati harus juga diwarnai dengan kesaksian, baik sebagai imam atau
orang tua, karena gereja tanpa kesaksian gereja itu omong kosong.
Olehnya lewat sinode III Kesukupan Amboina ini, peserta harus
melihat kembali benar atau tidak Keuskupan Amboina telah menjadi gereja sejati,
dan syarat utama untuk menjadi gereja yang sejati membaharui diri,” harap
Mandagi
Sementara itu Ketua Panitia pelaksanaan Sinode III Keuskupan
Ambon dan Syukuran 25 Tahun Uskup Diosis Ambon Titus Renwarin dalam laporan
pertanggungjawaban mengatakan, dalam menyukseskan pelaksanaan Sinode III
Keuskupan Amboina, panitia sejak bulan Februari – Juli 2019 telah melakukan
beberapa kegiatan diantaranya, sosialiasi dan FGD tentang masalah umat dari
tingkat Rukun, Paroki dan Wilayah se - Keuskupan Amboina yang meliputi Maluku
dan Maluku Utara
Pada 4 Mei 2019 dilaksanakan Lounching Sinode III Keuskupan Amboina
yang di pusatkan pada Gedung Katolik Center Benteng Ambon, dan pada 9-15
September digelar Sinode III Keuskupan Amboina.
Pada 18 September mendatang akan dilaksanakan Perayaan 25
tahun Imamat Uksup Diosis Amboina Mgr P.C. Mandagi MSC, sekaligus perayaan
syukur atas terselenggaranya Sinode III Keuskupan Amboina,” Tutup Renwarin
(MN.03)
Belum Ada Komentar