Wagub : Kearifan Lokal Mesti Dikumandangkan Demi Kokohnya Pancasila
Ambon, Marinyo News.Com,-Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Drs. Barnabas Nataniel Orno, dijadikan sebagai Pembicara. Dalam Webinar atau Seminar Online, Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Provinsi Maluku. Yang berlangsung dari kediamannya, Kamis (11/6), webinar melalui Aplikasi Zoom dengan tema " memaknai Pancasila dalam bingkai pela gandong sebagai kekuatan Nasional".
Mengawali kegiatan seminar online ini, Ketua Umum DPP GPM Drs. Heri Satmoko, mengatakan ditengah-tengah Pandemi Covid-19 saat ini Pancasila mesti tetap kokoh sebagai dasar negara. Selanjutnya Wakil Gubernur Maluku menjadi Pembicara, Webinar ini juga menampilkan pembicara lainnya seperti Ketua Ikatan Cendekiawan Maluku Prof. Dr. Mus Huliselan, Ketua Pusat Kajian Pancasila dan Konstitusi Fakultas Hukum Unpatti Ambon Dr.R.H. Nendissa SH MH. Direktur Program Streightening Legal Education Of Eastem Indonesia Faculty Of Law Pattimura University Dr. R.V. Rugebregt. SH MH. Untuk kata sambutan, dikatakan Ketua Umum DPP GPM Drs. Heri Satmoko MH.
Sementara Moderator yang memegang penuh jalannya seminar online ini Ketua DPD GPM Provinsi Maluku Kapitan Kelibai, M,Pd.Wagub sebelum menyampaikan pemahaman mengenai Pancasila, dirinya memberikan apresiasi penuh bagi generasi muda Maluku yang terus kobarkan semangat Pancasila.
Katanya Orang Maluku telah mengenal Pancasila sejak dahulu kala melalui kearifan lokal dari adat istiadat dan budaya yang dimiliki. Lebih lanjut, orang nomor dua di Provinsi Maluku ini katakan, jauh sebelum ada negara ini orang Maluku sudah hidup sesuai dengan apa yang dicetuskan dalam Pancasila yakni cara hidup dalam nuansa kebersamaan seperti acara makan patita.
Hingga untuk Provinsi Maluku, hubungan Pela Gandong itu sangat luar biasa, sebab disitu ada ikatan janji diantara sesama masyarakat, dengan istilah sagu salempeng di patah dua, potong dikuku rasa di daging, ale rasa beta rasa. Wagub mengatakan, ikatan janji itu disatukan dalam Pela Gandong, dua kata yang memiliki arti besar dijadikan sebagai rumah besar orang Maluku yang terdiri dari 11 Kabupaten/Kota.
Sebab Pela Gandong mengajarkan kebersamaan dan kedamaian itu tercipta disetiap daerah, bahkan tiap daerah mempunyai ungkapan istimewa seperti di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) - Kalwedo, saling mengasihi, Kota Ambon Lawamena Haulala, maju terus pantang mundur, dan yang lainnya, dimana intinya kebersamaan dan kedamaian bisa terwujud di bumi Maluku.
Untuk itu, kata Wagub, agar Pancasila dalam bingkai Pela Gandong terus kokoh dalam sanubari orang Maluku terutama generasi muda, maka perlu dikedepankan adalah kearifan lokal yang mesti diteruskan ke sekolah-sekolah sebagai mata pelajaran kearifan lokal. Hal tersebut dibuat, maka Pancasila akan berdiri kokoh di bumi Datuk-Datuk.
"Saya harus katakan, bahasa daerah tidak boleh dilupakan. Bahasa lokal di kawasan tenggara pada umumnya, Kabupaten Kepulauan Aru, Seram Bagian Timur, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah masih terjaga dengan baik. Sedangkan wilayah Ambon, bahasa lokalnya sudah perlahan-lahan semakin punah,"ungkapnya.
Disamping itu, Mantan Bupati MBD dua periode ini, mengingatkan masyarakat Maluku agar menjunjung tinggi adat istiadat, jangan dulu tahu tentang Pahlawan Nasional, tetapi harus tahu dulu misalnya desa A, leluhur-leluhur mana yang menggagas desa ini sehingga peradaban ada, jauh sebelum Bangsa dan Negara Indonesia merdeka. (MN-02)
.
Belum Ada Komentar