20 SMK Di Maluku Ikut Lomba Kuliner Kemendikbud
Ambon,MarinyoNews.Com,-setelah para siswa diberikan pemahaman oleh Kemendikbud menyangkut makanan tradisional Maluku melalui workshop beberapa waktu lalu. Maka pada Senin (5/11/21) sebanyak 20 peserta dari SMK di Maluku mengikuti lomba kuniler yang dilaksanakan oleh Kemrndikbud melalui Direktur Direktorat Pengembangsn dan Pemanfaatan Kebudayaan. Yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku. Terkait hal itu Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku, Insun Sangadji melalui Sekretaris dinas Husein Mandati dalam sambutannya menyatakan.
Sangat bersyukur kegiatan tindak lanjut workshop boleh terlaksana pada Senin (5/11/21) dI SMKN 5 Ambon. Lanjutnya, kegiatan ini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kita agar tetap dapat melestarikan makanan khas asal Maluku. Yang kita tahu bersama tidak hanya ada pada rempah-rempah. Sebeb masih banyak yang lain kuliner tradisional Maluku budaya lokal seperti papeda terbuat dari sagu, ikan bakar, colo-colo, enbal, nasi lapola, insua, ikan asar. Ada lagi ikan kuah pala dan masih banyak lagi makanan tradisional baik makanan utama maupun kudapan yang merupakan khas Maluku.
Pengenalan makanan tradisional kepada generasi muda itu sekarang ini sangat penting demi penguatan kepada mereka untuk terus dilestarikan. Sebab berbicara mengenai makanan tradisional tidak hanya sebatas bahan-bahan makanan atau cara pengolahannya saja. Tapi bagaimana filsofi dan nilai-nilai budaya yang dahulu merupakan pemikiran para leluhur orang Maluku dan kemudian ditransmisikan melalui kuliner khas Maluku. Diwariskan turun temurun kepada anak cucu hingga saat ini.
Pada dasarnya makanan tidak hanya berfungsi untuk memuaskan rasa lapar, akan tetapi membawa serta kebiasaan lokal, lingkungan, dan adat istiadat masyarakatnya. Makanan tradisional (termasuk di dalamnya minuman, kudapan, dan makan besar khas dari suatu daerah) sebagai hasil budaya masyarakat dimungkinkan memiliki kekuatan komunikasi personal antara alam dan pengolahnya. Bahkan antara yang menyantap dan masyarakat pemiliknya. Hampir di setiap daerah mempunyai makanan tradisional yang menjadi ciri khas daerah tersebut, dan tentu saja makanan khas tersebut berhubungan dengan kondisi lingkungan alam sekitarnya.
Sembari sebutksn kini kecanggihan teknologi, telah nrmbuat anak-anak kita telah dapat menyaksikan bahkan menikmati berbagai kuliner yang ada di seluruh penjuru dunia hanya cukup dengan sekali “klik”. Mereka dapat melihat berbagai makanan kuliner tradisional hingga kita mesti berikan penguatan untuk dapat bersaing dengan kuliner lain di Indonesia bahkan internasional. Hingga cita rasa maupun penampilan itu sangat penting terutama diturunkan kepada generasi muda. Disebutkan generasi muda sesungguhnya merupakan salah satu unsur penting dalam pelestarian, kebertahanan serta keberlanjutan dari warisan budaya Kuliner tradisonal.
Tak lepas dari warisan budaya yang harus kita jaga dan wariskan ke anak cucu. Makanan tradisional Maluku bahkan telah mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, diantaranya; enbal, gula merah Saparua dan inasua. Tentunya ketiga makanan tradisional ini setelah mendapatkan pengakuan secara nasional, perlu ada upaya dari kita selaku masyarakat pemiliknya untuk tidak hanya menjaga dalam bentuk asliny. Tapi mengembangkannya dengan penuh kreatifitas sehingga dapat diolah menjadi hidangan yang menarik penampilannya dan enak serta unik cita rasanya.
Dengan demikian, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa kuliner warisan Maluku dapat bersanding dengan kuliner internasional. Jadi upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi terhadap makanan tradisonal Maluku, khususnya Embal, Gula merah dan Inasua tidak hanya dari aspek kebendaannya tapi juga dari aspek-aspek filosofisnya, kesehatan hingga pengembangannya sebagai produk industri.Pada kesempatan ini saya atas nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, menyambut perlombaan lomba dengan berikan semangat bagi peserta.
Kalian mesti terus mengembangkan Kuliner Warisan leluhur. Sementara untuk panitia pelaksana dari BPNBM Jekslin Pattiasina dalam laporannya menuturkan. Sangat bersyukur kegiatan lomba boleh terselenggara. Diikuti sebanyak 20 kelompok siswa SMK dengan pentaskan beragam kiliner asal bumi raja-raja ini dangan kreasi masing masing untuk perkenalksn terus makanan tradisional Maluku. Nantinya siapa yang keluar sebagai pemenang akan diumumkan pada acara puncak Garnas (20/11/21) .
Sembagi turut berikan gambsran terkait dengan berbagai makanan ciri khas Maluku yamg ada pada 11 Kabupaten/kota. Disebutkan Maluku sangat kaya akan berbagai hasil rempah yang digunakan sebagai makan tradisional. Kekayaan Alam Maluku sangat sangat memberikan Maluku mesti bersyukur dan terus lestarikannya. Terutama itu ada pada generasi muda karena semuanya sudah disediakan Tuhan dan juga para leluhur sejak dulu kala menyiapkan kepada ansk cucu.
Belum Ada Komentar