Banjir-Tanah Longsor Negeri Larike Kesedihan Yang Mendalam
Ambon,MarinyoNews.Com,-Hujan yang mengguyur Maluku, Negeri Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, sejak Minggu (11/7), hingga Senin (12/7) dini hari. Mengakibatkan banjir besar dan tanah longsor, akibatkan beberapa rumah warga yang roboh tertimpa longsor, hal itu menyimpan duka yang sangat mendalam bagi warga korban. Dari pantauan langsung media ini dilapangan, rumah milik Idris Sameth (62 tahun) roboh setelah talud di samping rumah jebol tergerus air sungai Wailela yang meluap. Pada Minggu (11/7) malam sekira pukul 23.00 Wit, h al yang sama juga dialami Abdullah Kiat (51 tahun), Djafar Wael (58 tahun) dan Hasan Hukul (60 tahun). Bagian belakang rumah mereka juga jebol dihantam luapan air sungai Wailela yang sangat besar.
Sementara itu rumah milik Ape Sopahelwakan (55 tahun) juga hancur total akibat longsoran batu besar yang jatuh tepat di rumahnya tengah malam sekira pukul 20.00 Wit hingga 23.00 Wit. Melihat kejadian yang mengenaskan itu, puluhan warga Larike yang tinggal di tempat yang rawan longsor dan banjir ambil langkah untuk mengungsi. Memilih tinggal di rumah keluarga dan kerabat mereka yang dirasakan aman dari amukan banjir. Ketika dikonfirmasi, Raja Negeri Larike Hafes Mansyur Lausepa, mengataka, pada hari minggu sekiyar pukul 20.00 Wit sampai senin pukul 02.00 Wit dini hari.
Hujan besar mengguyur Negeri Larike mengakibatkan sungai Wailela meluap hingga terjadi banjir bahkan longsor. Hingga menyebabka beberapa rumah warga terkena dampak bencana sungai tersebut. Lanjutnya, akibat kejadian itu jaringan telepon dan internet tidak berfungsi membuat komunikasi terurus. Akhirnya pemerintah negeri harus berjalan menempuh jarak 5 kilometer ke Dusun Negeri Wakasihu, untuk dapat menghubungi dinas terkait mohon penanggulangan bencana.
Sampai berita ini dipublikasikan, belum ada dinas yang langsung turun ke Negeri Larike, namun melalui pemerintah negeri sudah berusaha semaksimal mungkin mengupayakan bantuan ke dinas PUPR. Terhadap rumah yang rusak baik itu ke Provinsi maupun Kabupaten. Penyampaian itu disebutkan soal kejadian longsor dan banjir, sebagai pimpinan Beta bersyukur tidak ada korban jiwa. "Tetapi diperkirakan kerugian harta benda akibat rumah yang roboh dan hancur cukup besar "tandas Raja Negeri Larike. (MN-02)
Belum Ada Komentar