Ambon,MarinyoNews.Com,-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Maluku, Hedrik Far-far hari ini  Senin (26/4/21) kepada media inir menuturkan. Sesuai dengan ketentuan pusat pada (25/4) dijadikan sebagai kebencanaan nasional hingga mesti dilaksanakan oleh seluruh propinsi termasuk kami di Maluku. Bahkan pada 11 Kabupaten/ Kota di Propinsi Maluku mesti melaksanakannya.

Lanjutnya karena pada ketetapan tersebut jatuh dihari Minggu hingga hari ini baru dapat dilaksanakan pada dua tempat. Masing-mading di Dinas Sosial Propinsi Maluku dan juga Satpol PP Propinsi. Hingga di Satpol PP ini kami adakan apel.bersama dikesempatan itu  bersama-sama kami  buat edukasi/ latihan dan juga sosialisasi. Tujuannya agar saat menghadapi berbagai bencana kita semua sudah sama-sama siap untuk menghadapinya dan mengantisipasinya. 

Dicontohkan saat terjadinya gempa bumi yang berkekuatan besar, maka sesuai prediksinya  jelas dalam waktu 20 detik akan  terjadi tsunami. Sejalan dengan hal itu juga dalam waktu  20 menit mesti berlarian kearah gunung dalam jarak ketinggian  200m. Agar masyarakat dapat memahaminya maka langkah yang kita ambil yaitu edukasi dan sosialisasi. Hingga seandainya hal itu terjadi masyarakat telah siap hingga tidak lagi kalang kabut.

Dijelaskan juga kesiapsiagaan hadapi bencana diberikan pada lingkup wadah keagamaan baik untuk tingkap remaja dan juga tanggung agar mereka dapat siapkan diri baik saat berada di rumah, sekolah maupun sedang berpergian.  "Pemerintah sangat berharap masyarakat dapat benar-benar siap untuk dapat ambil langkah yang tepat. Sembari dicontohkan saat gempa dan orang tua bergegas ke sekolah untuk mengambil anaknya padahal akan disusul tsunami ini suatu cara yang tidak tepat", tuturnya.

Sebab jelas saat itu pula para guru telah mengambil langkah seribu untuk selamatkan anak didik mereka. Paling penting saat seperi itu kita saling komunikasi dan sama-sama selamatkan diri. Namun kita sangat berharap bencana dalam bentuk apapun dapat terhalau dari bumi Maluku.(MN-02)