KODIM 1504/AMBON, LEPAS SOUMOKIL-KEL DENGAN LAGU GANDONG
AMBON,MARINYONEWS.COM,-kehadiran seseorang untuk kita suatu yang sangat menyenangkan, tetapi dikala akan pergi bukan saja tidak menyenangkan tetapi sangat menyedihkan. Itulah yang dirasakan keluarga besar Kodim 1504/Ambon saat-saat terjadi perpisahan dengan mantan Dandim 1504/Ambon Kolonel Dominggus Christian Soumokil. yang kesehariannya selalu disapa Komandan atau bung Chris, kesedihan sangat begitu terasa dan sangat tulus dialami tepat pukul 14.30 WIT. Disaat nyong Ambon dan keluarga akan meninggalkan Nusa Appono 1504/Ambon.

Dengan diiringan lagu gadong yang merupakan lagu kekeluargaan diikuti lagu kaka yang menceritakan katong samua satu keluarga yang sangat kental. Dari depan pintu kantor Kodim terlihat semua prajurit yang berjumlah 158 sudah mengambil posisi masing-masing dan bersama-sama nyanyikan lagu Maluku itu dengan berlinang air mata. Soumokil dan keluarga terus berjalan sampai ditengah halaman masuk sang putra Maluku itupun digendong dengan tangisan yang sangat penuh menyedihkan.
Prajurit merasa kehilangan anak Ambon yang selalu ada dalam berbagai situasi dan keadaan, namun apa mau dikata karirlah yang menuntun langkah untuk lebih baik kedepan. Soumokil terus digendong hingga didepan pintu pagar, diturunkan dan disitulah sang kolonel yang selalu taruh hidupnya untuk Semesta berjabat tangan dengan Dandim baru serta para prajurit memohon maaf dan satu yang selalu jadi ujung tombaknya yaitu berdoa.

Dalam doa yang penuh ketulusan hati dilangit terbuka walaupun diguyur hujan dirinya berseru kepada sang pemilik hidup "Terpujilah Allah hari ini dan selama-lamanya tugas baru akan kami terima dan siap dijalani, hamba memohon jaga dan sertai pimpinan baru dan keluarga besar yang ada ditempat ini. hamba ada disini katena kemurahanMu bukan mencari teman tetapi mencari saudara, janganlah jauh dari kami tetapi teruslah ada dan berkati kami selalu". Tutur Soumokil dalam doanya.

Sementara itu beberapa prajurit dan juga PNS yang dimintai komentar dengan keharuan yang furasakan ungkapkan dengan dialeg Ambon. Ontua sangat baik dan teramat sudah seperti saudara dan teman tidak lagi ada jurang pemisah antara pimpinsn dan bawahan. Bahkan ibu Deby selalu ada untuk katong selalu rangkul katong dan buat katong sudah seperti keluarga satu gandong seperti kata lagu. Bukan msu menjanjung bapa dan keluarga tetapi itulah kenyataan yang setiap saat katogg alami dan rasakan. Namun katong sangat yakin pimpinan baru akan sama sepertii yang lama. Demi karir katong lepaskan Komandan untuk dapat lebih baik kedepan dan selalu ada bagi orang Maluku.

(MN-02)
No Comments