OJK GELAR BULAN INKLUSI KEUANGAN UNTUK TINGKATKAN PEREKOMOMIAN MALUKU
OJK GELAR BULAN INKLUSI KEUANGAN UNTUK TINGKATKAN PEREKOMOMIAN MALUKU
Masohi,MarinyoNews.Com,-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sangat miliki kepedulian besar terhadap perekonomian di Indonesia termasuk di bumi Raja-raja. OJK terus berkomitmen untuk melakukan perluasan akses atau inklusi keuangan masyarakat guna mendukung prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan. Serta mendorong pembangunan nasional melalui kemudahan akses keuangan, masyarakat memiliki kesempatan untuk manfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara lebih optimal. Dalam merencanakan keuangannya seperti untuk menabung, memperoleh pembiayaan, investasi dan melakukan proteksi aset atau jiwanya.
Cara tersebut dibuat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan serta mendorong peningkatan jumlah rekening tabungan. OJK bersama dengan Kementerian/Lembaga beserta Lembaga Jasa Keuangan (LJK) menggelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022. Berlangsung pada Oktober ini dengan tema “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat”. Terkait itu, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi mengatakan BIK merupakan agenda nasional.
Yang dilakukan secara rutin dan loncatan pada bulan Oktober setiap tahun. Kegiatan BIK diharapkan memperkuat komitmen dan dukungan dari pemangku kepentingan dalam rangka pemenuhan dan peningkatan akses keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Perluasan akses keuangan di masyarakat akan membantu memperkuat perekonomian nasional.” kata Friderica. Sejak tahun 2016, OJK menginisiasi bulan Oktober sebagai BIK yang dikelola secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
Guna mendorong sasaran inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 serta mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).Pada tahun ini, Kantor OJK Provinsi Maluku turut menyemarakkan BIK dengan fokus pada kebijakan perluasan akses keuangan masyarakat. Melalui perkuat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang merupakan forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan terkait. Untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah dalam rangka pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan masyarakat yang l ebih sejahtera. Sampai akhir September 2022, telah terbentuk 5 (lima) TPAKD.
Yaitu pertama, satu TPAKD tingkat provinsi dan 4 (empat) TPAKD tingkat kabupaten/kota. Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR); merupakan implementasi dari Keputusan Presiden RI No. 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung (HIM) dan salah satu bentuk Aksi Pelajar Indonesia Menabung sebagai salah satu bentuk Aksi Pelajar Indonesia Menabung. Yang sejalan dengan Arahan Presiden RI yang mendukung seluruh pelajar untuk memiliki tabungan tabungan. Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB); merupakan produk yang diinisiasi OJK untuk Memperluas akses keuangan bagi segmen pelajar di Maluku.Keempat, Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda); merupakan program tabungan bagi kelompok usia 18 sampai 30 tahun.Dengan dilengkapi fitur asuransi dan
produk investasi yang ditawarkan oleh perbankan di Maluku. Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR); merupakan kredit/pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Jasa Keuangan formal Kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dengan proses cepat, mudah, dan berbiaya rendah. Terdapat tiga skema model generik yang telah disusun, yaitu: 1) Kredit/Pembiayaan Proses Cepat, 2) Kredit/Pembiayaan Berbiaya Rendah, dan 3) Kredit/Pembiayaan Cepat dan Berbiaya Rendah. Hingga posisi September 2022, Program K/PMR telah diimplementasikan oleh 5 TPAKD tingkat provinsi/kabupaten/kota di Maluku dengan realisasi 116 debitur erta disalurkan sebesar Rp1,4 miliar.
Rangkaian acara puncak kegiatan BIK di Maluku yang dilangsungkan di Kota Masohi – Kabupaten Maluku Tengah antara lain:Keuangan Rakyat; dua, Anggota Dewan Komisioner OJK Mengajar; tiga, Bengkel Sekolah Pasar Modal, empat, Cerdas Cermat tingkat SMP; lima, Penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Penyaluran Pembiayaan Pertanian KUR Sektor Pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi. Antara Bupati Maluku Tengah, OJK, PT BRI (Persero) Tbk Cabang Masohi, PT BNI (Persero) Tbk Cabang Ambon dan PT Jasa Asuransi Indonesia 6.
Penyerahan Simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari: PT BNI (Persero) Tbk Cabang Masohi kepada 2 debitur dengan total nilai Rp325.000.000. PT Mandiri (Persero) Tbk KCP Masohi kepada 1 debitur dengan nilai Rp200.000.000, ada lagi PT Pegadaian Syariah Cabang Masohi kepada 1 debitur dengan nilai Rp10.000.000,-. Penyerahan santunan Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua kepada ahli waris dengan total santunan sebesar Rp45.049.030,- oleh BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu Penyerahan santunan Jaminan Kematian dan Beasiswa Pendidikan kepada )Ahli Waris dengan nilai Jaminan Kematian Rp 42.000.000.
nilai beasiswa Pendidikan Anak (SMU) Rp3.000.000,-/tahun sampai dengan kuliah, untuk kuliah Rp12.000.000,-/ tahun maksimal 5 tahun oleh BPJS Ketenagakerjaan. Penyerahan kartu kepesertaan perlindungan kerja bagi 1.058 Non ASN dan 4.601 pekerja oleh BPJS Ketenagakerjaan yang memahami Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah. Penyerahan Bibit Mangrove Terakhir Maluku Tengah.Hadir dalam kegiatan tersebut Siswani Wisudati sebagai Kepala Grup Penanganan Anti Fraud OJK yang mewakili Sophia Wattimena sebagai Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK. Kepala OJK Provinsi Maluku, Roni Nazra menambahkan bahwa peningkatan inklusi keuangan merupakan hasil sinergi dan kolaborasi antara OJK, Pemerintah Pusat/Daerah, Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah (FKLJKD) Provinsi Maluku dan masyarakat. Sehingga diharapkan dapat memperkuat perekonomian khususnya untuk Provinsi Maluku Bumi Raja-Raja.(MN-02)
Belum Ada Komentar