Gub : OKP Diajak Dialog Soal Covid-19
Ambon,MarinyoNews.Com,- Gubernur Maluku, Murad Ismail, mengajak para pimpinan OKP (Organisasi Kepemudaan) Cipayung serta pemuda dan mahasiswa di Maluku untuk berdiskusi terkait penanganan Covid-19. Kegiatan itu berlangsung dikediaman pribadi Gubernur di Wailela, Ambon, Kamis (18/6) malam.
Pertemuan dihadiri Sekda Provinsi Maluku yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kasrul Selang sertaKepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku Sandy Wattimena. Ditambah Stafsus Gubernur Maluku, M. Azis Tunny yang memandu acara diskusi.
Pimpinan OKP lebih awal sampaikan aspirasi dan masukan mereka kepada pemerintah. Sebanyak tujuh perwakilan OKP masing-masing HMI, GMNI, PMII, IMM, PMKRI, GP Ansor dan KNPI menyampaikan unek-unek mereka kepada Gubernur.
Sekwil GP Ansor Maluku, Masyuri Maswatu katakan, penanganan Covid-19 adalah tanggung jawab bersama. Tanpa kesadaran masyarakat maka penanganan Covid-19 tidak akan berhasil. Kalau pemerintah sudah bekerja, tapi masyarakat tidak punya kesadaran yang baik, maka Covid-19 tidak akan pernah berakhir.
Ketua PMKRI Cabang Ambon, Ury Metintomwat, katakan, pihaknya siap mendukung Pemerintah Provinsi Maluku bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Dia juga mengingatkan, persoalan komunikasi perlu dibenahi lagi sehingga informasi dapat diketahui oleh publik.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, menyampaikan hal-hal teknis terkait dengan kerja-kerja yang telah dilakukan. Termasuk soal akuntabilitas penggunaan anggaran Covid-19 yang sejak awal perencanaan telah melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kejaksaan, dan Inspektorat.
"Katanya Gubernur sejak awal sudah mengingatkan jangan salahgunakan anggaran. Karena itu sejak awal kita sudah libatkan BPK, Kejaksaan dan Inspektorat untuk ikut mengawasi," ungkapnya.bSementara itu, Murad Ismail, menyampaikan rasa terima kasihnya karena para pimpinan OKP ingin bersinergi dengan pemerintah untuk menangani Covid-19.
"Kalau bisa pertemuan tidak terakhir tetapi setiap bulan, supaya pemerintah juga mendapat masukan dari kalian para pemuda," katanya. Ia berharap, pemuda dan mahasiswa dapat membantu pemerintah dalam sosialisasi protokol kesehatan.(MN-02)
Belum Ada Komentar