Jaga Kerukunan Agama, Kasdim 1504/Ambon Hadiri Pertemuan
Ambon,MarinyoNews.Com,- Kasdim 1504/Ambon Letkol Inf M. Taha Fauth, S.Ag menghadiri acara Seminar Sehari Antar Tokoh Agama Tentang Pencegahan Radukalisme bertempat di Agniya Resto & Cafe Jl. Dr. Malaiholo Air Salobar Kecamatan Nusaniwe kota Ambon Provinsi Maluku. Sabtu (18/9/2021). Kegiatan dengan Tema "Radikalisme Melalui Penanaman Idiologi Pancasila dan Budaya Sadar Konstitusi Berbasis Komunitas". ini mrnurut Kasdim menindaklanjuti hasil Keputusan Persidangan ke 49 Jemaat GPM Amahusu Tahun 2021 dimana salah satu program dari seksi POS Sub Seksi Pembinaan Kerjasama Antar Agama dan Aliran Kepercayaan.
Ketua Majelis Jemaat Amahusu Pendeta Welhem memberikan arahan yang intiny. Dalam situasi pandemi Covid19 perlu kita mengucapkan syukur, karena sampai saat ini masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk mengikuti kegiatan ini. Katanya Indonesia sudah merdeka 76 tahun, namun kita sadar sampai saat ini masih adanya cobaan-cobaan radikalisme yang terus ada untuk menimbulkan perpecahan. Tanggung jawab kita adalah sebagai manusia harus menciptakan keharmonisan, untuk tetap hidup rukun antar umat beragama.
"Kita mesti memberikan konstribusi untuk membangun bangsa dan negara kesatusn republik Indonesia (NKRI)", tuturnya. Peran dari pihak TNI/POLRI, tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, sangat penting.Dalam mencegah adanya gerakan radikalisme demi menciptakan kedamaian antar umat beragama. Pada kegiatanitu, Kasdim memberikan materi tentang ,"Radikalisme adalah pemahaman, pemikiran, yang keliru dengan cara merubah pola pikir dari masyarakat agar terjadi pecah belah antara masyarakat dengan pemerintah maupun antar umat beragama".terangnya.
Sehingga perlu adanya peran penting dari semua pihak untuk mencegah adanya hasutan hasutan dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Radikal harus diterjemahkan secara baru, sehingga kita dapat beradaptasi dengan konteks yang memang betul betul menciptakan pemahaman pemahaman baik untuk negara ini. Radikalisme hanya opini opini yang sengaja di besarkan, oleh kelompok kelompok kecil untuk menakut nakuti pemerintah indonesia sehingga perlu di cegah agar tidak ada suatu organisasi yang terorganisir," Tutur Kasdim.
Radikal harus diterjemahkan secara baru, sehingga kita dapat beradaptasi dengan konteks yang memang betul betul menciptakan pemahaman pemahaman baik untuk negara ini. Radikalisme hanya opini opini yang sengaja di besarkan, oleh kelompok kelompok kecil untuk menakut nakuti pemerintah indonesia sehingga perlu di cegah agar tidak ada suatu organisasi yang terorganisir," Tutur Kasdim.Hadir juga dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua Klasis pulau Ambon Pendeta Riko Rikumahu, Kadis Pendidikan kota Ambon, Para Tokoh Agama, Tokoh pemuda, Tokoh masyarakat, Komunitas Muslim dan Kristen ± 20 orang.(MN-02)
Belum Ada Komentar